Tuesday, January 28, 2014

Karsinoma Serviks Uteri

PENDAHULUAN
  • Keganasan leher rahim merupakan kematian utama pada wanita di Negara-negara berkembang.
  • CERVIKS UTERI
    • Bagian  uteri terendah
    • Bagian :
      • Endocervix   : bagian canalis servikalis dgn kelenjar2 y dilapisi  epitel silindris selapis bersilia y bfgsi u sekresi lendir
      • Ektocervix     : bagian portio
        mengarah ke vagina
         sering merupakan tempat keganasan

EPIDEMIOLOGI
  • Tumor ganas tingkat I di Indonesia
  • Penderita usia 30 – 60 th ( terbanyak 45 – 60 th)
  • Periode laten dari prainvasif menjadi invasive 10 th
  • Screening papsmear adalah untuk mengenal bentuk portio
  • Menurut martin & dajoux, dari 1000 yang menderita servik uteri, ternyata hanya 48 yang benar2 normal, 950 mgdg kelainan jinak, dan 2 tumor ganas.

PAPSMEAR :
  • Pemeriksaan tahap awal (screening awal) pada ca (jika dilakukan dgn cepat dan benar dapat di cegah 100 %)
  • Untuk mengetahui periode laten & melihat kelainan portio
  • Dapat dilakukan oleh bidan,perawat. Lebih baik dilakukan oleh ahli PA
 3 JENIS CARCINOMA CERVIX
1. adenocasinoma
2. karsinoma epidermoid (terbanyak, 91%)
3. campuran
Fase aktif proses metaplasia sperma dapat ditelan dan histon yang kaya akan arginin beserta protamin yang dikeluarkan farksi hetrokromatin DNA kepala sperma, berkontak dgn DNA sel aksi sehinggan terjadi kombinasi genetic.

ETIOLOGI
  • Unknown
  • Diduga sering coitus usia dini
  • Ada bukti kuat bahwa terdapat hub erat dg sejumlah faktor ekstrinsik :
    • Jarang pada perawan
    • Insiden meningkat pada wanita y kawin usia muda
    • Jarak persalilan dekat
    • Insiden meningkat dgn tingginya paritas
    • Golongan sosioekonomi rendah (hygene jelek)
    • Jarang dijumpai jika suami disunat (bhub smegma)
    • Sering pada wanita dgn infeksi HPV 16 atau 18 (diberikan vaksin anti HPV pada usia muda)
    • Kebiasaan merokok & berganti2 pasangan

PATOLOGI
  • Timbul dibatas epitel yang melapisi ektoservik dan endoservik (squamo columnar junction)
  • Px.papsmear efektif, yang dapat mengusap zona transformasi harus dikerjakan dgn skraper dari ayre atau cytobrush
  • Awal perkembangan Ca serviks tidak memberikan tanda atau keluhan
  • Pada pemeriksaan spekulum, tampak potio y erosif (metaplasia squamosa) fisiologik atau patologik
Caranya :
·         lihat portio dgn spekulum & senter
·         usapkan asam cuka pada servik u membedakan sel y normal & patologis
·         lakukan biopsi terarah
·         jika ragu lakukan Pemeriksaan lanjut dgn KOLPOSKOPI
  • Diduga kuat penularan sewaktu hubungan sex, terutama melibatkan HPV tipe 16 atau 18 serta HSV tipe II (HERPES SIMPLEX VIRUS)
  • Fakta ttg hub HPV & HSV blm kuat
  • Bukti y meliputi HPV lebih meyakinkan :
    • Kondiloma (tu y rata) dianggap awal ca servik
    • Kondiloma berasal dari HPV

DIAGNOSA AWAL
  • Keputihan terus menerus
  • Keputihan berbau
  • Post coital bleeding
  • Didukung : Pemeriksaan sitologik y mencurigakan

TINGKAT KEGANASAN KLINIK (FIGO, 1987)

TINGKAT
KRITERIA
0
Kanker In situ, kanker intra epitel: membrana basalis masih utuh
I
Proses terbatas pada serviks, walaupun ada perluasan ke korpus uteri.
I a
Ca mikro invasif; membrana basalis telah rusak, sel tumor telah memasuki stroma tak > 3 mm, (-) pada pbl limfe atau darah.
I b occ
Ib occult, blm nampak sbg Ca, pd pemeriksaan histologi sel tumor telah menginvasi stroma lebih dari Ia.
Ib
Secara klinis sudah diduga sbg tumor yang histologik menunjukkan invasi ke dalam stroma serviks uteri.
II
Proses keganasan tlh keluar servik
Menjalar ke 2/3 vagina atas atau ke parametrium
Tidak sampai ke dinding panggul
II a
Penyebaran hny ke vagina, parametrium (-)

II b
Infiltrasi ke parametrium
III
Penyebaran sampai ke 1/3 distal vagina atau parametrium sampai dengan dinding panggul. Semua kasus dgn hidronefrosis atau afungsi ginjal yang bukan oleh sebab lain.
III a
Penyebaran telah sampai ke 1/3 distal vagina, sedang ke parametrium tidak dipersoalkan asal tidak sampai ke dinding panggul (pelvic site wall)
III b
Penyebaran sudah ke dinding panggul tidak ditemukan daerah bebas infiltrasi. Sudah ada hidronefrosis atau afungsi ginjal.
IV
Proses keganasan telah keluar dr panggul kecil, melibatkan mukosa rektum dan atau kandung kemih.
IV a
Proses telah keluar dari panggul kecil atau telah menginfiltrasi mukosa rektum dan atau kandung kemih.
IV b
Penyebaran jauh ke organ lain.

NB :
Tipe I – IIa   : operable
Tipe > II b : RADIOTERAPI, CHEMOTERAPI & OPERASI
Tipe III                   : toilet operable, sulit sembuh, harapan hidup 3-5 bulan.h
CFS (Cancer free space) penting !!!
RVT (Recto Vaginal Touche)

DIAGNOSA
  • Sitologik eksploratif dari ekto dan endoservik yang (+) tidak dpt dianggap sebagai Dx. Pasti
  • Px patologis jaringan y diperoleh dgn biopsi terarah

PENANGANAN
  • Jika Dx telah pasti secara histologik dan dilakukan team (Ca&onkologi)
  • TIPE  I A                      : Dianggap & ditangani sebagai ca invasive
  • I B,I B occ, II A          : Histerektomi radikal dgn limfadenotomi
·         II B, III, & IV                : tidak dibenarkan melakukan tindakan bedah &
  radioterapi
·         IV A & IV B                : Penyinaran, hy bersifat paliatif & pembedahan
  Kemoterapi dapat dipertimbangkan
 NB :
  • HISTEREKTOMI
    • H. Total          : portio diangkat + daerah di atas a. Uterina
    • H. Sub total  : portio tdk diangkat, dipotong setinggi  A.uterina
    • H. Radikal     : semua diangkat, kel limfe disekitar a. uterina diangkat,
                             keganasan sampai 2/3 dinding vagina (operasi
                             berlangsung lama)

PETUNJUK UNTUK SCREENING
American Ca Society (ACS) & disetujui oleh Anerican Medical Assosiation (AMA)
  1. Bukan kelompok RESTI, screening mulai usia 20 th atau sudah melakukan hub PASUTRI
  2. Hasil (-) 2X BERTURUT – TURUT, ulangi 3 thn
  3. tidak ada batas waktu kapan screening di hentikan

NB :
PAPSMEAR
  • dilakukan setelah haid bersih, at least tdk coitus 1 – 2 x 24 jam, vagina jgn dibersihkan
  • bukan resti

SURVEY : jika hasil (-), ULANGI PAPSMEAR 1 thn kemudian
TRANSFER SPESIMEN
Spesimen dipulas pada objek glass → fiksasi dgn alkohol 95 % atau airspray →  keringkan & kirim ke Sp.PA

KELOMPOK RESIKO TINGGI
  • Coitus usia dini < 17 thn, TZ masih sangat sensitif thdp onkogen
  • Berganti-ganti pasangan berpeluang terpapar HPV

ACOG : screening pada wanita aktif 20 th

TUJUAN TES PAPSMEAR
·         Usaha untuk mendeteksi lesi prakanker, dikenal trias ;
PX papsmear → screening
  kolposkopi → menentukan letak lesi (spotter)
  Histologi (biopsi terarah atau blind biopsi)→penentu Dx (checker)
·         PX lendir servik dgn SPATULA atau gabungan SPATULA + SIKAT KECIL       (cytobrush)
·         Selanjutnya sediaan diwarnai dgn pewarnaan papanicolau
·         Pada px tes papsmear, pemetaan sel penting. Kalau tidak tepat ulangi.

HASIL PAPSMEAR
  • Hasil (+)
  • Hasil (-), dalam batas normal
  • Inokulasi, sediaan tidak adekuat
  • Memuaskan , tapi tergantung oleh ...........



KLASIFIKASI PAPSMEAR
    1. Class I            :  Normal
    2. Class II          :  INFEKSI
    3. Class III          :  displasia →  hati2!!, px ulang
    4. Class IV         :  Ca insitu →  warning !!!
    5. Class V          :  Ca invasif
 
PERBANDINGAN
Ca servik
  • tipe I B1     →  Ca hanya di portio
  • TIPE I B2    →  Ca melingkari potio
  • TIPE II A   →   Ca parametrium (-)
  • TIPE II B    →   Ca parametrium (+)
  • TIPE IIII A  →   Ca sampai ke dinding panggul
  • TIPE III B    →   Ca sampai ke dinding panggul & terjadi hidronefrosis ginjal
  • TIPE IV                  →   Ca menyebar ke organ sekitar ( anterior ; Vesica urinaria,

  Posterior : rectum )

0 comments:

Post a Comment