Tuesday, January 28, 2014

Pertumbuhan dan Fisiologi Janin

MASA KEHIDUPAN INTRAUTERIN MANUSIA SECARA UMUM
DIBAGI MENJADI DUA TAHAP / PERIODE

1. masa embrional
Meliputi masa pertumbuhan intrauterin sampai dengan usia kehamilan 8 minggu, di mana ovum yang dibuahi (zygote) mengadakan pembelahan dan diferensiasi sel-sel menjadi organ-organ yang hampir lengkap sampai terbentuk struktur yang akan berkembang menjadi bentuk manusia. Proses pembentukan organ "dari tidak ada menjadi ada" ini (organogenesis) pada beberapa sistem organ, misalnya sistem sirkulasi, berlanjut terus sampai minggu ke-12, sehingga beberapa sumber mengklasifikasikan pertumbuhan masa embrional sampai dengan minggu ke-12 (trimester pertama kehamilan).
2. masa fetal
Meliputi masa pertumbuhan intrauterin antara usia kehamilan minggu ke 8-12 sampai dengan sekitar minggu ke-40 (pada kehamilan normal / aterm), di mana organisme yang telah memiliki struktur lengkap tersebut melanjutkan pertumbuhan dan perkembangan yang pesat, sampai pada keadaan yang memungkinkan untuk hidup dan berfungsi di dunia luar (ekstrauterin).


PERISTIWA-PERISTIWA PENTING PADA PERTUMBUHAN FISIK

Pembagian periode : Trimester pertama - kedua - ketiga


TRIMESTER PERTAMA

Minggu pertama
Disebut sebagai masa germinal. Karakteristik utama masa germinal ini adalah pembelahan sel.
Sejak pembuahan / fertilisasi ovum oleh sperma, zigot yang terbentuk membelah diri sampai fase morula - blastula. Menjelang akhir minggu pertama terjadi implantasi di endometrium kavum uteri.

Minggu kedua
Terjadi diferensiasi massa selular embrio menjadi dua lapis (stadium bilaminer). Kedua lapisan itu ialah lempeng epiblas (akan menjadi ektoderm) dan hipoblas (akan menjadi endoderm).
Akhir stadium bilaminer ditandai munculnya alur primitif / alur sederhana (primitive streak).

Minggu ketiga
Terjadi pembentukan tiga lapis / lempeng yaitu ektoderm dan endoderm dengan penyusupan lapisan mesoderm di antaranya, diawali dari daerah primitive streak. Embrio disebut berada dalam stadium tiga lapis (stadium trilaminer).
Dari perkembangan primitive streak terbentuk lempeng saraf (neural plate) dan menjadi lipatan saraf (neural fold) di bagian kranial. Struktur ini kemudian berkembang menjadi alur saraf (neural groove) dan nantinya akan menjadi tabung saraf (neural tube).

Minggu keempat
Pada akhir minggu ke-3 / awal minggu ke-4, mulai terbentuk ruas-ruas badan (somit) sebagai karakteristik pertumbuhan periode ini.

Sampai minggu ke-8 -12 (akhir trimester pertama)
Pertumbuhan dan diferensiasi somit terjadi begitu cepat, sampai dengan akhir minggu ke-8 terbentuk 30-35 somit, disertai dengan perkembangan berbagai karakteristik fisik lainnya (tabel).
Beberapa sistem organ melanjutkan pembentukan awalnya sampai dengan akhir minggu ke-12 (trimester pertama).



TRIMESTER KEDUA

Minggu ke-12 sampai minggu ke-28
Karakteristik utama perkembangan intrauterin pada trimester kedua adalah penyempurnaan struktur organ umum dan mulai berfungsinya berbagai sistem organ.

Sistem sirkulasi
Janin mulai menunjukkan adanya aktifitas denyut jantung dan aliran darah. Dengan alat fetal ekokardiografi, denyut jantung dapat ditemukan sejak minggu ke-12. Dengan stetoskop Laennec denyut jantung baru dapat terdengar setelah kehamilan 20 minggu.

Ada beberapa struktur anatomik yang terdapat pada masa janin kemudian tertutup / mengalami regresi sesudah lahir sampai dewasa, yaitu : foramen ovale, duktus arteriosus Botalli, arteria dan vena umbilikalis, dan duktus venosus Arantii.

Sel darah janin terutama mengandung hemoglobin jenis fetal (HbF), yang memiliki daya ikat oksigen jauh lebih tinggi dibandingkan daripada hemoglobin manusia dewasa (HbA) pada suhu dan pH yang sama. Hemoglobin A sendiri baru diproduksi pada akhir masa fetal, dan pada saat lahir, jumlahnya mencapai hanya sekitar 30% dari seluruh hemoglobin yang terkandung dalam neonatus. Pada kehidupan ekstrauterin, berangsur-angsur produksi HbF berkurang sampai akhirnya normal tidak terdapat lagi dalam tubuh individu.

Sistem respirasi
Janin mulai menunjukkan gerak pernapasan sejak usia sekitar 18 minggu. Perkembangan struktur alveoli paru sendiri baru sempurna pada usia 24-26 minggu. Surfaktan mulai diproduksi sejak minggu ke-20, tetapi jumlah dan konsistensinya sangat minimal dan baru adekuat untuk survival ekstrauterin pada akhir trimester ketiga.
Aliran keluar-masuk yang terjadi pada pernapasan janin intrauterin bukanlah aliran udara, tetapi aliran cairan amnion. Seluruh struktur saluran napas janin sampai alveolus terendam dalam cairan amnion tersebut.

Sistem gastrointestinal
Janin mulai menunjukkan aktifitas gerakan menelan sejak usia gestasi 14 minggu. Gerakan menghisap aktif tampak pada 26-28 minggu.
Cairan empedu mulai diproduksi sejak akhir trimester pertama, diikuti dengan seluruh enzim-enzim pencernaan lainnya.
Mekonium, isi yang terutama pada saluran pencernaan janin, tampak mulai usia 16 minggu. Mekonium berasal dari : 1) sel-sel mukosa dinding saluran cerna yang mengalami deskuamasi dan rontok, 2) cairan / enzim yang disekresi sepanjang saluran cerna, mulai dari saliva sampai enzim-enzim pencernaan, dan 3) cairan amnion yang "diminum" oleh janin, yang kadang-kadang mengandung juga lanugo (rambut-rambut halus dari kulit janin yang rontok) dan sel-sel dari kulit janin / membran amnion yang rontok.
Oksigenasi janin terutama tetap berasal dari sirkulasi maternal-fetal, melalui plasenta dan tali pusat. (lihat kuliah plasenta dan tali pusat)

Sistem saraf dan neuromuskular
Ini merupakan sistem yang paling awal mulai menunjukkan aktifitasnya, yaitu sejak usia 8-12 minggu (akhir trimester pertama), berupa kontraksi otot yang timbul jika terjadi stimulasi lokal. Sejak usia 9 minggu, janin mampu mengadakan fleksi alat-alat gerak, dengan refleks-refleks dasar yang sangat sederhana (fleksi satu sisi diikuti juga fleksi sisi lainnya). Terjadi juga berbagai gerakan spontan (spontaneous movement). Namun ukuran janin pada akhir trimester pertama ini masih kecil, sehingga gerakan-gerakan janin belum dapat dirasakan oleh ibunya.
Sejak usia 13-14 minggu (awal trimester kedua), gerakan-gerakan janin baru mulai dapat dirasakan ibunya.
Terdapat HUBUNGAN antara keadaan emosional ibu dengan tingkat aktifitas janin (misalnya, pada keadaan ibu marah atau gembira, gerak janin lebih sering dan kuat, sebaliknya waktu ibu sedih atau depresi atau ketakutan, gerak janin lebih sedikit dan lemah). Hal ini disebabkan oleh pengaruh variasi kadar hormon adrenalin ibu yang juga ditransfer ke janin melalui sirkulasi plasenta.

Sistem saraf sensorik khusus / indera
Mata yang terdiri dari lengkung bakal lensa (lens placode) dan bakal bola mata / mangkuk optik (optic cup) pada awalnya menghadap ke lateral, kemudian berubah letaknya ke permukaan ventral wajah. Saraf penglihatan / nervus optikus merupakan derivat ektoderm, memasuki bola mata dari bagian posterior.
Telinga yang berasal dari vesikel otik (otic vesicles) bergeser ke sisi lateral kepala, menempati tempatnya yang tetap. Telinga luar memperoleh inervasi sensorik dari nervus facialis, telinga dalam (organ pendengaran dan keseimbangan) memperoleh inervasi dari derivat ektoderm nervus vestibulokoklearis.
Hidung yang berasal dari bakal olfaktorik (olfactory placode) merupakan penebalan ektoderm permukaan di daerah wajah, memperoleh inervasi sensorik dari nervus olfaktorius.
Lidah berasal dari lengkung faring dari endoderm, kemudian memperoleh inervasi sensorik dari cabang nervus trigeminus dan nervus facialis, serta inervasi motorik dari nervus hipoglosus dan nervus laryngeus superior.

Sistem urinarius
Glomerulus ginjal mulai terbentuk sejak umur 8 minggu. Pada kehamilan 20 minggu jumlah glomerulus diperkirakan mencapai 300-400 ribu.
Ginjal mulai berfungsi sejak awal trimester kedua, dan di dalam vesica urinaria dapat ditemukan urine janin, yang keluar melalui uretra dan bercampur dengan cairan amnion. Produksi urine kira-kira 0.05-0.10 cc/menit.
Ginjal belum sepenuhnya berfungsi, baik fungsi filtrasi maupun ekskresi, karena vaskularisasi juga relatif masih sedikit.

Sistem endokrin
Kortikotropin dan tirotropin mulai diproduksi di hipofisis janin sejak usia 10 minggu, mulai berfungsi untuk merangsang perkembangan kelenjar suprarenal dan kelenjar tiroid.
Setelah kelenjar-kelenjar tersebut berkembang, produksi dan sekresi hormon-hormonnya juga mulai berlangsung.
Hormon-hormon maternal maupun hormon-hormon plasenta juga didistribusikan dalam jumlah besar ke dalam sirkulasi janin, dan aktifitasnya juga mempengaruhi pertumbuhan janin, lebih daripada hormon yang diproduksi janin itu sendiri (contoh kasus : pada janin anensefalus, pertumbuhan badan tetap berlangsung dengan baik, padahal jaringan hipofisis bayi tersebut sangat kecil dan pembentukannya sendiri terganggu).
Kelenjar-kelenjar reproduksi pria (testis) juga menghasilkan testosteron dan androstenedion, namun pada wanita (ovarium) tidak ditemukan sekresi estrogen dan progesteron, kemungkinan karena belum terjadi pematangan teka dan granulosa folikel lebih lanjut.

Perubahan setiap bulan
1. Bulan ketiga : wajah terbentuk makin sempurna, letak organ-organ wajah sesuai tempatnya. Alat kelamin luar berkembang. Lengkung usus yang terdesak ke arah tali pusat kembali tercakup dalam rongga abdomen. Mulai terdeteksi gerakan otot / refleks gerak sederhana, tetapi belum sampai menimbulkan sensasi pada ibu. Pada akhir minggu ke-12, jenis kelamin fetus umumnya sudah dapat diidentifikasi melalui pemeriksaan ultrasonografi.
2. Bulan keempat-kelima : tubuh janin memanjang dengan cepat, pertambahan berat mencapai 500 g. Tumbuh rambut-rambut halus (lanugo), rambut kepala, alis dan bulu mata. Gerakan janin mulai dapat dirasakan oleh ibu.
3. Bulan keenam-ketujuh : berat badan bertambah banyak, sampai dengan separuh berat janin pada kehamilan aterm. Kulit kemerahan dan keriput karena belum terbentuknya jaringan ikat subkutis. Susunan saraf pusat, kardiovaskular dan pernapasan belum berfungsi sempurna dan diantara ketiganya belum dapat berkoordinasi baik, sehingga jika janin lahir pada periode ini tidak akan dapat bertahan hidup.



TRIMESTER KETIGA

Minggu ke-28 sampai dengan minggu ke 38-42
Karakteristik utama perkembangan intrauterin pada trimester ketiga adalah penyempurnaan struktur organ khusus / detail dan penyempurnaan fungsi berbagai sistem organ.

Satu karakteristik perkembangan akhir masa janin adalah perlambatan pertumbuhan kepala relatif terhadap perumbuhan badan.
Pada awal bulan ke-3, ukuran kepala merupakan separuh ukuran kepala-bokong (crown-rump length / CRL), tetapi sejak awal bulan ke-5, ukuran kepala relatif berkurang menjadi sepertiga dari CRL, sampai pada saat lahir ukuran kepala hanya seperempat dari CRL.
Hal ini disebabkan peningkatan pertumbuhan badan dan ekstremitas, bersama dengan penurunan pertumbuhan kepala.

Perubahan setiap bulan
1. Bulan ketujuh-kedelapan : endapan lemak subkutis meningkat, sehingga janin memperoleh bentuk membulat / menggemuk. Produksi kelenjar lemak kulit juga menghasilkan lapisan vernix caseosa yang melapisi kulit janin. Sejak usia 28 minggu lengkap, telah terbentuk koordinasi antara sistem saraf pusat, pernapasan dan kardiovaskular, meskipun masih sangat minimal. Janin yang lahir pada masa ini dapat bertahan hidup, namun diperlukan tunjangan hidup berupa perawatan intensif yang sangat baik untuk mencapai hasil optimal.
2. Bulan kesembilan : pertumbuhan kepala maksimal, lingkar kepala menjadi lingkar terbesar daripada seluruh bagian tubuh. Pada bayi laki-laki, testis mulai turun ke tempatnya di dalam skrotum.
3. Saat lahir : terjadi mekanisme adaptasi berbagai struktur janin. Di antaranya, paru yang semula kolaps karena belum terisi udara, sejak lahir menjadi mengembang karena terisi udara pernapasan. Berbagai struktur dalam sistem kardiovaskular menutup. Sejak tali pusat diputuskan, sirkulasi feto-maternal melalui plasenta dan pembuluh umbilikalis terputus, dan bayi terpisah dari sirkulasi ibunya.

0 comments:

Post a Comment