DEFINISI
Pasangan suami istri pada usia
reproduksi melakukan kohabitasi sebagaimana layaknya (2-3x seminggu) tanpa
menggunakan kontrasepsi, tidak hamil selama 2 tahun masa usaha untuk menjadi
hamil.
INFERTILITAS didefinisikan sebagai ketidakmampuan pasangan suami isteri untuk
memperoleh keturunan.
- INFERTILITAS PRIMER : belum pernah punya anak
- INFERTILITAS SEKUNDER : pernah punya anak, kemudian tidak punya anak lagi
PRINSIP DASAR
- Suami-istri merupakan kesatuan biologis
- Kehendak untuk mendapatkan anak → kehendak bersama
- Faktor penyebab suami 40%, istri 40%, suami & istri = 20%
- Tidak ada jaminan pemeriksaan & pengobatan
selalu berhasil
- Pemeriksaan dasar bergantung dari fasilitas yang
dimiliki
- Merujuk pasien ketempat y mempunyai fasilitas y
lebih baik atau menghentikan pemeriksaan & pengobatan
!!! setelah
pengobatan, tapi tetap g’hamil selama 2-3 th → ’’infertil primer’’
ETIOLOGI
Faktor penyebab
utama :
- analisis sperma yang buruk
- Hormonal
- Infeksi
- Endometriosis
- Kelainan anatomik & fisiologik
PENGOBATAN
- Berdasarkan faktor penyebab / etiologi
PROGNOSIS
Tergantung
- faktor penyebab
- lama kawin
- usaha untuk mendapatkan keturunan
ETIOLOGI
Diduga :
- Kelainan sperma 30,6%
- Ovulasi/ oligo ovulasi 50%
- Unexplained 13,4%
- ....bal disease 16%
- .....nia faktor 5,2%
- Faktor Peritoneal 4,8% → lebihdifokuskan
Assosiated Factor :
- PID
- Endometriosis
- Fibroid
- Toxin
- Ovarian aging
- Riwayat bedah abdomen sebelumnya
- Abnormalitas servik/uterus
- Bedah servik/uterus
DIAGNOSA
SUAMI
- Anamnesa seperti lazimnya, termasuk riwayat penyakit
& seksual
- Analisis sperma
- Periksa hormonal (bila mungkin)
- Sedapat mungkin bekerja dengan ahli
andrologi/urologi
- Pemeriksaan lab.dasar, darah & urine
- Pemeriksaan jasmani, termasuk genetalia externa
ISTERI
- Anamnesa seperti lazimnya, riwayat penyakit &
seksual
- Px jasmani, payudara (kolostrum, alaktorea,
benjolan) & genetalia sebagaimana lazimnya
- Px. Lab dasar, darah, urin, hormon prolaktin (bila
mungkin)
- Px. Suhu basal badan (SBB) selama 3 bulan
berturut-turut
- Biopsi endometrium pada haid hari ke 20-24 bila
mungkin
- Px. USG daerah pelvis
- Px. histerolaparostomi
- Px. Histerosalpingografi (HSG) → diagnosis lanjut
INFERTILITAS
1. FAKTOR VAGINA
Berhubungan dengan kemampuan menyalurkan sperma, biasanya disebabkan oleh :
- Peradangan /sumbatan pada vagina
- Psikogen → vaginismus, disparenia
- Anatomi → bawaan/didapat
- Vaginitis kandida, trikomoniasis
- Anti spermasidal
- Anti senggama
- Vaginitis → menghancurkan sperma
2. FAKTOR SERVIK
- Lendir servik
- Posisi servik → bawah – belakang
- Canalis servikalis → melekuk-lekuk dgn epitel silia
- Migrasi spermatozoa (1,5 – 3 menit)
- Sperma berada dalam vagina > 35 menit → sperma
tidak mampu lagi bermigrasi ke servik
- Sperma motil → 8 hari hidup dalam lendir servik
- Infeksi → ureaplasma suspected
- Stenosis
→ S/D LEEP, cryosurgery, conebiopsy (probably oversted)
- Faktor
imunologis → interaksi sperma – mucus
- Lendir
>> (abnormal) → sumbat di canalis servik
- Sumbatan canalis cervikal
- Malposisi servik
- Kelainan anatomi :
- Atresia servik, polip, stenosis
- Sinekia servik → servik lengket
- Infeksi kronis
Inga2!!!
¶ sperma digumpalkan dalam vagina → servik → sulit masuk ke servik ok tebalnya lendir.
¶ Sperma dapat hidup lama di mucus servik, tapi tidak pada vagina
TES
FUNGSI SERVIK
- Tes
kultur → untuk mengetahui kuman patogen
- Post
coital test (PK test) → untuk mengetahui sperma diservik, Px. dilakukan
1-24 jam post coital
3.
FAKTOR UTERUS
- Prostaglandin(PG)
sperma → pengaruh kontraksi ritmik uterus
- Oksitosin
→ tidak mempengaruhi kontraksi uterus
- Uterus sangat sensitif terhadap PG
- Distorsi cavum uteri → sinekia, miom, polip, radang
endometrium
- Gangguan kontraksi uterus
!!! uterus yang tidak
hamil → sangat sensitif thd PG daripada oksitosin
!!! Distorsi →
pengaruh buruk thd nidasi & konsepsi
4. FAKTOR CORPUS UTERI
- Asherman syndrome
adalah gejala dimana cavum uteri telah mengalami kerusakan ok adanya
perlengketan di cavum uteri.
♫ Pemeriksaan cavum uteri didapatkan :
- Endometrium tipis
- Riwayat sering amenorea, keguguran
♫ Di Diagnosa dengan HSG/
histeroscopy
♫ Biasanya karena dilatasi & curetase, myomectomi,
pembedahan intrauterine lainnya
♫ Berhubungan dengan hypo/amenore, keguguran yang berulang
- Fibroid, anomali uterus
- jarang berhubungan dgn infertil
- WORK UP :
- Ultrasound
- Histeroscopy
- Laparoscopy
5. FAKTOR TUBA
- Evaluasi tuba, apakah ada riwayat PID,
endometriosis, atau kondisi lain yang berhubungan spt perlengketan2
- Sindrom kartagener dapat dihubungkan dengan
penurunan motilitas tuba → silia tuba hilang ok infeksi Go atau sifilis
- Tes
- HSG
- Laparoskopi
- Falloskopi (not widely available)
- 25-50% → infertilitas
HISTERO-SALPINGO-GRAFI (HSG)
- Merupakan px.radiologis yang memerlukan KONTRAS
- Optimal
- Resiko rendah terhadap PID, kecuali jika ada riwayat
PID sebelumnya (berikan antibiotik dosis profilaksis)
- Oil based contrast ;
- Higher
risk of anaphylaksis than H2O based
- Maybe
associated
·
PRINSIP
- Penyuntikan
media kontras
- Penilaian
secara radiografik
- Menggunakan
kateter foley no.8
·
KEUNTUNGAN MEDIA KONTRAS
- Menyebar
merata dalam cavum peritoneum
- Cepat
diserap, larut dalam air
- Emboli
jarang, reaksi peritoneum kecil
- Tes
kehamilan dianjurkan
- Dapat mendeteksi kelainan intrauterine & tuba, tapi tidak selalu ditemukan
- KERUGIAN :
- Kejang tuba
- Nyeri, takut yang hebat → gambaran palsu (yang seharusnya tdk
tersumbat, jadi tersumbat)
- Atasi dengan : obat nitrogliserin, penenang,anestesi
paraservikal
- PENILAIAN
- Cavum uteri
- Potensi tuba
- Peritoneum
5. FAKTOR OVARIUM
- Mendeteksi ovulasi (OV)
- Penting pada inseminasi buatan
- Senggama 2 hari sekali pada minggu ovulasi
- Siklus haid teratur, lama haid sama → siklus
berovulasi
- Saat ovulasi (ciri-ciri ovulasi) :
- Nyeri perut & payudara
- Keputihan, ketegangan jiwa
- Perdarahan sedikit di intraabdominal → nyeri perut bagian
bawah
FUNGSI OVARIUM
- Dokumen ovulation ;
·
BBT
·
Luteal fase progesteron
·
LH surge
·
EMBX
- Jika dicurigai POF (persisten ovarian folikel) →
ovulasi (-), bentuk FSH
- Pemeriksaan fungsi TSH, PRL, adrenal (jika perlu)
- Pembuktian yang kuat → pemeriksaan kehamilan
- 3 tipe utama disfungsi ovarium :
- Hypogonadotropic, hypoesterogenic (central)
- Normogonadotropik, normoesterogenic (ex : PCOS/polikistik
ovarian syndrome → LH ↑ → Ovum kecil)
- Hypergonadotropin, hypoesterogenic (POF) → Ovum
raksasa
!!! ♣ POH → ovum tidak pecah
♣ FSH ↑ → LH ↓ → LH-surge g’bisa keluar → tidak terjadi ovulasi (pemecahan ovum) →
folikel terus berkembang → kista ( giant ovum)
♣
PRL ↑ → FSH ↓ → (-) LH-surge → folikel tidak berkembang
MASALAH PERITONEUM
Merupakan masalah
yang paling sering pada infertilitas
PRINSIP
- ♀ > 30 th, infertilitas selama > 3 th
- Laparoscopik dignostic (LD)
- INDIKASI LAPAROSKOPI :
- 1 tahun pangobatan belum hamil
- Isteri 28-30 th, infertilitas 3 th
- Siklus tidak teratur, suhu monofasik
- Riwayat laparotomi, apendisitis
- Pernah HSG dengan media kontras minyak
- Pertubasi/hidrotubasi abnormal
- Endometriosis
- Akan dilakukan inseminasi buatan
LAPAROSKOPI
- Invasif,
butuh OR/ office setting
- Dapat
mendiagnosa dan mengobati dalam satu waktu
- Tidak diindikasikan untuk semua penderita
- Contoh
pengguna laparoscopy :
- Lisis
adhesi
- Diagnosa
& eksisi endometriosis
- Myomektomi
- Bedah rekontruksi tuba ( jika ada sumbatan)
MANAGEMENT
- Tergantung faktor penyebab
- Pengobatan bertujuan untuk me↑ fungsi reproduksi
- Berbagai cara pengobatan
- Stress → Konseling kejiwaan
- Infeksi → Antibiotik profilaksis
- Inseminasi buatan mani (suami) dgn berbagai modifikasi
- Kuretase, induksi ovulasi & spermatogenesis
- Koreksi defek anatomi & fisiologi dari organ
genetalia
- Miomektomi, kistektomi, salpingo-pelviolisis
(melepaskan perlengketan )
- Dan pengobatan khusus pada endometriosis
- Invitro fertilisasi & embrio transfer (IVF-ET)
dengan berbagai modifikasi, bila usaha diatas tidak menghasilkan kehamilan
IVF-ET ( INVITRO FERTILISASI & EMBRIO TRANSFER )
- Agar oosit dapat dibuahi IVF/ICCI
- Kemudian lakukan : embrio transfer
- Biaya terlalu mahal : keberhasilan rendah
- Abortus, KE, Kehamilan ganda
- KNP KEGAGALAN RENDAH dgn r-p FSH ???
- Reaksi berlebihan (terlalu banyak folikel)
- Reaksi kurang (folikel <<)
- Lepasnya oosit dari folikel terlalu cepat
PENELITI
- LIM
Pengelolaan pasangan infertil memerlukan pendekatan yang simpel & penuh
kesabaran
- MAC LENNON, 1991
Konsultasi harus melibatkan kedua pasangan suami isteri sejak permulaan
- MACKEY, 1919
Pemeriksaan dilakukan pada suami dulu, kemudian isteri
EPIDEMIOLOGI
Terjadinya
kehamilan setelah perkawinan (Mc lennon, 1991):
- 1 bulan :
25%
- 6 bulan :
63%
- 9 bulan :
75%
- 12 bulan :
80%
- 18 bulan :
90%
0 comments:
Post a Comment